Sabtu, 29 November 2014

SINOPSIS NOVEL LAYAR TERKEMBANG




LAYAR TERKEMBANG

Tuti dan Maria adalah putri Raden Wiriatmadja. Tuti merupakan anak sulung, Tuti dikenal sebagai seorang gadis yang pendiam teguh, serius dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Sangat berbeda dengan adiknya Maria, karena Maria adalah seorang gadis yang lincah dan periang.
Suatu hari, keduanya pergi ke pasar ikan. Ketika sedang asyik melihat-lihat akuarium, mereka bertemu dengan seorang pemuda yang sangat tampan. Setelah mereka berkenalan ternyata pemuda itu bernama Yusuf, seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Ayahnya adalah Demang Munaf, tinggap di Martapura, Sumatra Selatan.
Setelah perkenalan itu perkenalan itu merekapun menjadi semakin akrab. Bagi Yusuf, pertemanan itu ternyata sangat berkesan . Setiap saat Yusuf selalu  teringat kepada kedua gadis itu terutama Maria. Menurut Yusuf wajah Maria yang cerah dan berseri-seri serta bibirnya yang selalu tersenyum itu, memancarkan semangat hidup untuknya.
Keesokan harinya, ketika Yusuf pergi ke sekolah, tanpa disangka-sangka ia bertemu lagi dengan Tuti dan Maria di depan Hotel Des Indes. Yusuf pun kemudian dengan senang hati menemani keduanya berjalan-jalan. Diperjalanan mereka berbincang-bincang asyik mengenai berbagai hal. Dan semenjak itu Yusuf dan Maria semakin sering bertemu. Tuti dan ayahnya melihat hubungan kedua remaja itu tampak sudah bukan lagi hubungan persahabatan biasa.
Pada masa liburan, Yusuf pulang ke rumah orang tuanya di Martapura. Sesungguhnya dia bermaksud menghabiskan masa liburannya bersama keindahan tanah leluhurnya, namun ternyata ia tak dapat menghilangkan rasa rindunya kepada Maria. Kemudian datang kartu pos dari Maria yang justru membuatnya makin rindu ingin segera bertamu. Beberapa hari kemudian, surat Maria datang lagi. Dalam surat ini Maria mengabarkan perihal perjalannya bersama Rukamah, saudara sepupunya yang tinggal di Bandung. Dan setelah membaca surat itu, Yusuf memutuskan untuk kembali ke Jakarta, kemudian menyusul Maria  ke Bandung. Setelah mendapat restu ibunya, pemuda itu pun segera meninggalkan Martapura.
Kedatangan Yusuf  tentu saja disambut dengan gembira oleh Maria dan Tuti. Setelah Maria dan Yusuf  bertemu mereka melepas rindu dengan berjalan-jalan di sekitar air terjun di Dago. Dalam kesempatan itulah, Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria. Sejak saat itu Maria banyak meluangkan waktu untuk  merajut kasah cuntanya bersama Yusuf. Berbeda dengan Tuti, karena dia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca buku. Walaupun seperti itu  pikiran Tuti tidak merasa diganggu oleh keinginannya untuk merasakan kemesraan cinta. Dia teringat pada teman sebayanya yang bernama Supomo. Lelaki itu pernah mengirimkan surat cintanya kepada Tuti.
Suatu ketika tiba-tiba Maria  terkena  malaria, Tuti menjaganya dengan sabar. Dan bersamaan dengan itu pula tiba-tiba adik Supomo yang disuruh Supomo untuk meminta jawaban kepada Tuti mengenai keinginannya untuk menjalin cinta dengan Tuti. Sebenarnya  Tuti memang sedang merindukan cinta kasih seorang lelaki, tetapi menurutnya Supomo bukan lelaki idamannya. Maka Tuti segera menulis surat penolakannya terhadap Supomo.
Sementara itu, keadaan Maria makin bertambah parah. Akhirnya Maria dibawa ke rumah sakit, dan ternyata menurut keterangan dokter, Maria mengidap penyakit TBC. Dokter yang merawatnya menyarankan agar Maria dibawa ke rumah sakit TBC di Pacet, Sindanglaya Jawa Barat.
Perawatan terhadap Maria sudah berjalan sebulan lebih lamanya. Namun keadaannya tidak juga mengalami perubahan. Lebih daripada itu, Maria mulai merasakan kondisi kesehatannya yang semakin lemah.
Pada suatu kesempatan, disaat Tuti dan Yusuf  berlibur di rumah Ratna dan Saleh di Sindanglaya, disitulah mata Tuti mulai terbuka dalam memandang kehidupan di pedesaan. Kehidupan suami istri yang melewati hari-harinya dengan bercocok tanam itu, ternyata juga mampu membimbing masyarakat sekitarnya menjadi sadar akan pentingnya pendidikan. Keadaan tersebut benar-benar telah menggugah alam pikiran Tuti. Ia menyadari bahwa kehidupan mulia, mengabdi kepada masyarakat tidak hanya dapat dilakukan di kota atau dalam kegiatan-kegiatan organisasi, sebagaimana yang selama ini ia lakukan, tetapi juga di desa atau di masyarakat mana pun, pengabdian itu dapat dilakukan.
Sejalan dengan keadaan hubungan Yusuf dan Tuti yang belakangan ini tampak makin akrab, sedangkan kondisi Maria justru semakain parah. Dokter yang merawatnya pun rupanya sudah tak dapat berbuat lebih banyak lagi. Kemudian Maria berpesan  kepada  Tuti  dan Yusuf  agar keduanya bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga. Setelah Maria menyampaikan pesan terakhirnya itu Mariapun menghembuskan nafas terakhirnya.  Lalu untuk memenuhi permintaan Maria, akhirnya Tuti dan Yusuf menikah karena sebenarnya cinta keduanya memang sudah tumbuh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar