Sabtu, 29 November 2014

SINOPSIS NOVEL BELENGGU










BELENGGU

            Sukartono dan Sumartini adalah sepasang suami istri yang menikah dengan tidak didasari olah rasa cinta. Sukartono atau kerap dipanggil Tono menikah dengan Tini hanya atas dasar kecantikan, kepintaran, keenergikan Tini saja. Begitu juga dengan Sukartini yang akrab dipanggil Tini itu, dia menikah dengan Tono bukan atas dasar cinta. Karena waktu itu keinginan Tini adalah  menikah dengan seorang dokter. Kehidupan rumah tangga mereka sangat tidak harmonis dan sering sekali terjadi pertengkaran diantara mereka.
            Setiap hari mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Tini disibukkan dengan kegiaatan keorganisasi kewanitaan, dedangkan Tono sibuk dengan profesinya yang bekerja sebagai dokter. Bagi Tono pekerjaannya lebih penting dibandingkan istrinya.  Akibat dari kesibukannya itu, Tono sering tidak merhatikan istrinya sendiri. Hal itulah yang sering menjadi pemicu pertengkaran diantara mereka .
            Suatu hari  Tono ditelefon oleh seorang wanita yang mengaku bahwa mananya adalah Nyonya Eni.  Wanita itu menyuruh Tono datang ke tempatnya untuk memeriksanya. Setelah Tono sampai di tempat Nyonya Eni, perempuan itu malah menggoda Tono. Dan setelah beberapa waktu lamannya Tono mengetahui bahwa Ny Eni adalah teman lamanya yang bernama Rohayah. Rohayah sering berpura-pura sakit untuk  kemudian bisa bertamu dengan Tono. Karena seringnya bertemu  dan  Tono merasa bahwa Rohaya lebih bisa mengerti dia dan memperhatikannya, akhirnya Tono tidak dapat menahan rasa cintanya kepada Rohayah. Semakin hari hubungan Tono dan Rohayah semakin intim. Mereka seolah tak peduli lagi pada status Tono sebagai pria beristeri. Keintiman ini semakin menjadi-jadi dan akhirnya sampai juga di telinga ibu-ibu teman organisasi Tini. Tono sering mengajak Rohayah ke Tanjung Priok Pesier. Kedekatan Tono dengan Rohayah akhirnya sampai ketelingga  Tini, hal itu membuat rumah tangga mereka semakin berantakan.

            Ketika Tini pergi ke Solo untuk mengadakan kogres perempuan, Tono makin gila pada Rohayah. Tidak lama terungkap kisah bahwa Rohayah pernah lari ketika pesta pernikahannya. Ia kabur karena calon suaminya dinilai lebih tua darinya dan kemudian dia lari ke Jakarta. Di Jakarta Rohayah menjadi wanita pangilan dari hotel ke hotel. Kemudian menjadi Nyai seorang lelaki Belanda di Sukarasa, hanya selama tiga bulan ia pergi meninggalkan suaminya lagi.
            Ketika mendegar Tono menjadi dokter, ia pergi mencari Tono, dan Rohayahpun  mengetahui bahwa Tono sudah  menikah dengan Tini, Tini seorang gadis yang pernah bersekolah di Tecnische Hoogereshool  di Bandung. Tini dulu adalah kekasih Hartono, dan dia pernah dinodai oleh Hartono.

            Di lain pihak Tono tertipu oleh sikap Rohayah yang selalu manis di depannya. Tono merasa dibohongi karena Siti Hayati yang merupakan penyanyi pujaan hatinya ternyata adalah Rohayah sendiri. Tono amat tidak suka karena Rohaya berpura-pura. Rohaya yang terpojok ingin mengungkapkan persaannya pada Tono, tapi dia takut hubungannya dengan Tono a tidak akan bertahan lama. Dia merasa tidak pantas mendapatkan Tono.
             Suatu hari paman  Tini datang untuk mendamaikan Tono dan Tini, tapi keduanya sudah tidak bisa bersama lagi. Tini yang sudah mengetahui hubungan gelap Tono dengan Rohayah, dan dia berkeinginan untuk menemui dan mendamprat Rohayah. Bertemulah Tini dengan Rohayah di sebuah hotel. Awalnya sempat terjadi cekcok mulut diantara mereka. Namun keinginan Tini untuk memaki-maki Rohayah yang telah menggoda suaminya akhirnya luluh karena melihat sikap Rohayah yang santai dan terlihat sabar menghadapi perilakunya. Tini merasa malu dengan Rohayah, karena Rohayah lebih perhatian dan lebih bisa mengerti Tono dibanding dirinya yang berstatus sebagai istri Tono. Ditambah lagi ternyata Rohayah banyak tahu masa lalu Tini. Tini mulai menyesal karena selama ini dia kurang memberi perhatian pada Tono. Dia sekarang sadar bahwa dia bukanlah istri yang baik. Dia tidak pernah memberikan kasih sayang yang tulus kepada suaminya, sehingga suaminya berpaling dengan wanita lain.

            Peristiwa di hotel itu membuat Tini sadar diri. Ia merasa gagal menjadi seorang istri. Akhimya, Tini memutuskan untuk bercerai dengan suaminya. Bahkan Tini berharap agar Rohayah bersedia menjadi isteri Tono. Niat ini disampaikan kepada Tono. Kenyataan ini juga membuat Tono tersadar, dan Tono  berharap Tini masih mau menjadi istrinya. Tetapi tekad Tini untuk bercerai  sudah bulat. Perceraian tidak dapat dihindari lagi. Akibat perceraian ini hati Tono sangat sedih. Lebih sedih lagi ketika Tono menghadapi kenyataan bahwa Rohayah juga meninggalkan dirinya. Yang ditemukan Tono hanyalah sepucuk surat dan sebuah piringan hitam lagu-lagu Siti Hayati yang tak lain adalah Rohayah itu sendiri. Rohayah yang menyatakan betapa ia sangat mencintai Tono, tetapi ia tidak ingin merusak rumah tangganya. Untuk itu, Rohayah telah meninggalkan tanah air pergi dan ke New Caledonia. Sedangkan Tini saat ini sudah berada di Surabaya, mengabdikan dirinya di sebuah panti asuhan yatim piatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar