
KARANGAN
EKSPOSISI
Disusun
Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dasar – dasar Menulis
Pengampu
: Tommi Yuniawan dan Qurrota Ayu Neina
Disusun
Oleh :
Eva Nurmalia
21014103020
Rombel 1
PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN
SENI
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
2013
PRAKATA
Segala puji
bagi Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Dasar-dasar Menulis.
Dalam makalah ini kami
akan membahas tentang parargraf
eksposisi. Semoga makalah kami dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
mengenai paragraf eksposisi.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun masih
banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu kami meminta kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki kesalahan kami.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Semarang,
November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Prakata .................................................................................................................. ii
Daftar Isi ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah
................................................................................ 1
1.3
Tujuan .................................................................................................. 1
1.4
Manfaat ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Paragraf Eksposisi .............................................................. 3
2.2
Ciri-ciri
Paragraf Eksposisi .................................................................. 4
2.3
Tujuan
Penulisan Paragraf Eksposisi ................................................... 5
2.4
Langkah-langkah
Menulis Paragraf Eksposisi ..................................... 5
2.5
Jenis dan
Contoh Paragraf Eksposisi ................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1
Simpulan .............................................................................................. 11
3.2
Saran .................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Paragraf tersusun dari beberapa kalimat. Setiap
paragraf terdapat satu ide pokok yang menjadi dasar kalimat itu dikembangkan.
Kalimat yang satu dengan yang lain mempunyai hubungan dan merupakan satu
kesatuan gagasan. Ide pokok yang terdapat pada suatu paragraf merupakan pedoman
bagi penulis untuk mengembangkan kalimat. Terdapat 5 ragam paragraf, yaitu
paragraf narasi, paragraf persuasi, paragraf deskripsi, paragraf argumentasi
dan paragraf eksposisi. Kelima jenis paragraf tersebut memiliki pengertian dan
tujuan yang berbeda.
Menulis paragraf eksposisi memiliki manfaat yang besar bagi penulis maupun
pembaca, karena setiap mereka menyadari pentingnya informasi. Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang memaparkan, menjelaskan, dan
mengulas suatu hal. Tujuannya adalah agar pembaca mendapat pengetahuan atau
informasi yang jelas.
Paragraf narasi, paragraf persuasi, paragraf deskripsi, paragraf
arumentrasi, dan paragraf eksposisi memiliki perbedaan satu dengan yang
lainnya. Oleh karena itu, kami memaparkan sebuah pembahasan tentang paragraf
eksposisi.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini, kami menentukan rumusan masalah yang akan
dibahas, yaitu :
1.
Apa pengertian
paragraf eksposisi?
2.
Apa saja
ciri-ciri paragraf eksposisi?
3.
Apa tujuan
penulisan paragraf eksposisi?
4.
Bagaimana
langkah-langkah menulis paragraf eksposisi?
5.
Apa saja jenis
dan contoh paragraf eksposisi?
1.3
Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk
lebih mengetahui tentang :
1.
Pengertian paragraf eksposisi
2.
Ciri-ciri paragraf eksposisi
3.
Tujuan penulisan paragraf eksposisi
4.
Langkah-langkah menulis paragraf eksposisi
5.
Jenis dan contoh paragraf eksposisi
1.4
Manfaat
Diharapkan dari penyusunan makalah ini memiliki manfaat :
a.
Bagi Penulis
Untuk memperdalam
tentang materi paragraf eksposisi.
b.
Bagi Pembaca
Menambah wawasan dan, pengetahuan, dan informasi tentang
paragraf eksposisi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Paragraf Eksposisi
2.1.1
Definisi paragraf eksposisi menurut para ahli
a.
Menurut Jos. Daniel Parera (1987: 05) dalam buku Menulis Tertib dan Sistematik mengatakan bahwa tulisan eksposisi bertujuan untuk
memberikan informasi. Pengarang dan penulis berusaha memaparkan kejadian atau
masalah agar pembaca dan pendengar memahaminya dan pengarang mempunyai sejumlah
data dan bukti sehingga, ia berusaha menjelaskan persoalan dan kejadian ini
demi kepentingan anda sendiri.
b.
Menurut A. Chaedar Alwasilah dan Semmy Suzanna Alwasilah (2005:111) Dalam Pokoknya Menulis eksposisi merupakan tulisan yang tujuan utamanya
mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan.
Penulis berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca.
Di sini eksposisi mengandalkan strategi pengembangan alinea seperti lewat
pemberian contoh, proses, sebab akibat, klasifiksasi, definisi, analisis,
komperasi dan kontras.
c.
Menurut Aceng Hasani (2005: 30) dalam buku Ikhwal
Menulis juga mendefinisikan bahwa
eksposisi merupakan bentuk tulisan yang sering digunakan dalam menyampaikan
uraian ilmiah dan tidak berusaha mempengaruhi pendapat pembaca. Melalui
eksposisi pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis, setiap pembaca
boleh menolak dan menerima apa yang dikemukakan oleh penulis.
d. Pada tahun 1987, buku yang ditulis Jos. Daniel Parera
menjelaskan definisi eksposisi hanya sebatas sebuah karangan yang ditulis untuk
memberikan sebuah informasi agar pembaca dapat memahami tulisan tersebut. Di
sisi lain Chaedar Alwasilah dan Semmy Suzanna Alwasilah mungkin saja sependapat
dengan Jos Daniel Parera A, namun Chaedar dan Semmy mengembangkan definisi
tersebut dalam tulisannya pada tahun 2005, hanya saja mereka berdua menambahkan
tujuan penulisan karangan eksposisi seperti mengklarifikasi, menjelaskan,
mendidik atau mengevaluasi sebuah persoalan ke dalam definisi eksposisi.
2.1.2
Pengertian paragraf eksposisi secara umum
Paragraf eksposisi merupakan bentuk karangan yang memaparkan,
menjelaskan, menguraikan, atau memerikan ide, gagasan, atau pendapat penulis
dengan tujuan untuk memperluas wawasan pengetahuan pembaca. Eksposisi adalah
suatu karangan yang bertujuan memberikan penjelasan atau informasi kepada
pembaca tentang suatu hal. Oleh karena itu, karangan eksposisi disebut juga
karangan informatif.
Pada karangna eksposisi, informasi yang dikemukakan
dimaksudkan sebagai penjelasan gagasan penulis tentang suatu hal/objek.
Karangan eksposisi bertujuan agar pembaca memperoleh informasi atau keterangan
yang sejelas-jelasnya tentang objek tersebut. Dengan demikian, tujuan utama
karangan eksposisi adalah memberitahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan
sesuatu. Titik perhatian lebih mengarah pada kecerdasan atau akal, bukan
perasaan atau emosi pembaca. Yang harus selalu diingat adalah bahwa karangan
eksposisi sama sekali tidak mendesak atau memaksa orang lain untuk menerima
pandangan atau pendirian tertentu, tetapi semata-mata memberikan informasi.
Umumnya menjawab pertanyaan apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana. Untuk
memaparkan hal yang dikemukakan, tidak jarang karangan eksposisi menggunakan
contoh, grafik, tabel, serta berbagai bentuk fakta dan data lainnya.
Jadi kami simpulkan bahwa paragarf eksposisi adalah
paragraf yang memaparkan, menjelaskan, menguraikan dan mengulas tentang suatu
hal dilihat dari sudut pandang pengarang untuk memberikan informasi kepada
pembaca dan tidak memaksa pembaca untuk percaya apa yang disampaikan oleh
penulis. Contoh eksposisi antara lain artikel di
surat kabar, petunjuk dalam label atau kemasan barang, buku cara beternak
belut, cara mengembangbiakkan adenium, dan sebagainya.
2.2
Ciri-ciri Paragraf Eksposisi
Untuk membedakan paragraf eksposisi dengan yang lain,
maka paragraf eksposisi memiliki ciri untuk membedakan dengan jenis paragraf
yang ;lain. Ciri-ciri tersebut yaitu :
a.
Berupa
tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan.
b.
Disampaikan
secara lugas dengan menggunaka bahasa baku.
c.
Bersifat
netral, dalam artian tidak memihak dan memaksakan sikap penulis terhadap
pembaca.
d.
Isi
berupa informasi atau penjelas.
e.
Diakhir
karangan ada penegasan.
2.3
Tujuan Penulisan Paragraf Eksposisi
Dalam menulis suatu paragraf, tentu penulis memliki
tujuan mengapa tulisan tersebut dibuat. Oleh karena itu, adapun tujuan
penulisan paragraf eksposisi adalah :
1.
Untuk
menjelaskan suatu hal dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Dengan harapan pembaca mampu memahami
apa yang disampaikan.
2.
Untuk
memberikan informasi atau keterangan yang
terperinci mengenai objek
3.
Memberitahu,
mengupas, menguraikan,atau menerangkan sesuatu hal.
2.4
Langkah-langkah Menulis Paragraf Eksposisi
Dalam menuliskan
suatu karangan, kita harus mengetahui langkah-langkah apa yang harus kita
lakukan. Dalam membuat karangan atau paragraf eksoposisi, langkah-langkah yang
harus kita lakukan yaitu :
a.
Menentukan topik yang akan disajikan
Sebelum kita membuat karangan atau paragraf eksposisi, kita harus
menentukan topik atau tema yang akan dibahas. Topik atau tema tersebutlah yang
akan dikembangkan menjadi sebuah paragraf eksposisi.
b.
Menentukan tujuan eksposisi
Setelah kita menentukan topik yang akan dipaparkan nanti, kita harus
memiliki tujuan yang nantinya akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada
pembaca.
c.
Membuat kerangka karangan
Sebelum pembuatan karangan
eksposisi terlebih dahulu kita membuat kerangkanya secara lengkap dan
sistematis.
d.
Pembahasan
Setelah kerangka karangan tersusun kita mengembangkan secara lebih lengkap
lagi agar ciri-ciri eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat
informatif, objektif dan logis. Dalam karangan ini pengarang lebih menjelaskan
maksud dari topiknya itu dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai
penunjang dari pembahasan itu.
e.
Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan
eksposisi, kesimpulan ini haruslah sejalan bahkan harus memperkuat tesis
tersebut.
2.5
Jenis dan Contoh Paragraf Eksposisi
Ada beberapa jenis
pengembangan dalam paragraf eksposisi, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Eksposisi definisi
Eksposisi
definisi, batasan pengertian sesuatu dengan menfokuskan pada karakteristik sesuatu itu.
Contoh
:
Ozone
therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen, urin dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui
darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan,
baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.
b.
Eksposisi proses
Eksposisi proses, sering ditemukan dalam
buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan,atau cara-cara tertentu.
Contoh :
Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk pembuatan minuman,
daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan untuk pembersih wajah. Caranya,
ambillah daun anggur secukupnya. Lalu, tumbuk sampai halus. Masaklah hasil
tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu,
ramuan tersebut kita dinginkan dan setelah dingin baru kita gunakan untuk
membersihkan wajah. Insya Allah, kulit wajah kita akan kelihatan bersih dan
berseri-seri.
c.
Eksposisi klasifikasi
Eksposisi klasifikasi, membagi sesuatu
dan mengelompokkan ke dalam kategori-kategori.
Contoh :
Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah
atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan
tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak
ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang
mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapat
bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat
desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.
d.
Eksposisi ilustrasi
Eksposisi ilustrasi, pengembangannya
menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide.
Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau
kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung “seperti ilustrasi
berikut ini, dapat diilustrasikan seperti, seperti, bagaikan.”
Contoh
:
Sebenarnya, kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya
dapat dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari
kita temukan aneka kendaraan melintas di jalan raya. Sepeda motor baru, mobil
pun baru. Ini menandakan bahwa taraf hidup masyarakat mulai membaik. Indikator
lain seperti daya beli masyarakat akan kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
Dalam bidang papan, misalnya, banyak warga masyarakat yang membangun tempat tinggal
yang permanen.
e.
Eksposisi perbandingan
Eksposisi perbandingan, dalam hal ini
penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara
membandingkannya dengan hal lain.
Contoh :
Tema lagu anak-anak zaman dulu lebih bervariasi dan mengandung pesan-pesan
pendidikan yang bermanfaat bagi perkembangan mental-psikologis anak jika
dibandingkan dengan lagu anak-anak masa kini. Anak-anak zaman dulu telah
belajar tentang kebesaran Tuhan (Pelangi), alam sekitar (Lihat Kebunku), kasih
sayang (Oh, Ibu dan Ayah), transportasi (Tamasya), dan pendidikan (Lihatlah
Kawan) melalui lagu-lagu tersebut. Lagu tersebut mampu mendatangkan kegembiraan
juga memperluas wawasan pengetahuan anak-anak. Dibandingkan dengan lagu-lagu
lama, lagu anak-anak zaman sekarang kurang memiliki variasi tema. Lagu-lagu
tersebut kurang memperhatikan nilai yang ingin ditanamkan pada diri anak dan
lebih memperhatikan kebutuhan pasar. Jadi, temanya bersifat temporer karena
mengikuti perubahan selera pasar. Unsur kesamaan yang masih ditemukan dalam
kedua kelompok lagu ini ialah para pencipta lagu masih berusaha menciptakan
irama yang gembira dan ritme yang sederhana, seperti kehidupan anak-anak itu
sendiri.
f.
Eksposisi pertentangan
Eksposisi pertentangan, berisi
pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. frase penghubung yang
biasa digunakan adalah “akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya.”
Contoh
:
Tugas seorang konduktor pada pergelaran orkestra di negara-negara barat berbeda
dengan kebanyakan konduktor pergelaran orkestra di Indonesia. Konduktor
pergelaran orkestra di negara barat bertanggung jawab penuh pada kualitas musik
orkestra yang ditampilkan. Syarat utama menjadi konduktor tentu secara musikal
harus memiliki wawasan yang luas dan mendalam, baik secara teoretis maupun
praktis. Berbeda dengan konduktor negara barat, menurut penuturan Widya
Kristanti, seperti halnya dirinya, di Indonesia konduktor untuk orkestra,
khusunya yang bersifat populer, umumnya tidak mempunyai latar belakang
akademis. Bahkan lebih dari itu, kebanyakan konduktor tersebut masih bekerja
rangkap sebagai music director ( pimpinan pergelaran musik) dan masih terkait
dengan masalah-masalah prapoduksi dan produksi pergelaran musik itu sendiri.
g.
Eksposisi berita
Eksposisi berita, berisi pemberitaan
mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar.
Contoh :
Para pedagang daging sapi
di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging
ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan
pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur
kini melejit sehingga harganya meningkat.
h.
Eksposisi analisis
Eksposisi analisis, proses
memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa sub bagian, kemudian
masing-masing dikembangkan secara berurutan.
Contoh :
Beragam teori
dikemukakan untuk menemukan latar belakang kematian Merilyn Monroe. Ada yang
berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif memperkirakan, Merilyn
memiliki hubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang
dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut.
i.
Eksposisi khusus umum atau umum khusus
Eksposisi khusus umum atau umum khusus,
pola pengembangannya seperti memaparkan suatu permasalahan yang bertolak dari
suatu pernyataan yang bersifat umum kemudian berangsur-angsur menyempit ke
hal-hal yang bersifat khusus. Hal atau pernyataan yang bersifat umum
berkedudukan sebagai pokok informasi (pikiran utama), sedangkan hal yang
bersifat khusus berkedudukan sebagai informasi tambahan (pikiran penjelas).
Apabila pola ini dibalik, yaitu memaparkan hal-hal yang bersifat khusus
kemudian memuncak pada hal yang bersifat umum, pola pengembangannya bergeser
menjadi khusus-umum.
Contoh :
Sifat konflik di negeri ini sudah mulai bergeser dari vertikal ke
horizontal. Semula konflik vertikal, yaitu konflik antara rakyat setempat dan
pemerintah pusat, hanya terjadi di daerah-daerah tertentu yang secara historis
memang memiliki potensi konflik seperti Aceh dan Papua. Kini konfliknya berubah
sifat menjadi horizontal, yaitu antara sesama warga masyarakat. Konflik
horizontal ini umumnya dipicu oleh suatu isu tertentu yang entah dihembuskan
oleh siapa, kemudian isu tersebut direspon positif oleh warga masyarakat.
Terjadilah pro dan kontra di kalangan warga. Kondisi seperti ini dimanfaatkan
dengan sangat baik oleh mereka yang kita kenal sebagai provokator.
j.
Eksposisi sebab akibat
Eksposisi sebab akibat, pengembangannya
dapat pula dinyatakan dengan mempergunakan sebab-akibat. Dalam hal ini, sebab
bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat
sebagai perincian pengembangannya. Atau sebaliknya, akibat
sebagai gagasan utama, sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu
dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya. Kata penghubung
yang biasa digunakan pada pola pengembangan sebab-akibat adalah sebab, akibatnya, sehingga, maka,
dan sebagainya.
Contoh
:
Pada tahun 2002, produksi padi turun 3,85 persen.
Akibatnya, impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 juta ton pada tahun
2003. Sesudah swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita
mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993.
Akan tetapi, pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton.
Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 2002 mencapai 2,5 juta ton.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Paragraf eksposisi merupakan karangan yang
memaparkan, menjelaskan, menguraikan, atau memberikan ide, gagasan, atau
pendapat penulis yang bertujuan untuk memperluas wawasan pengetahuan pembaca.
Paragraf eksposisi adalah suatu karangan yang bertujuan untuk memberikan
penjelasan atau informasi kepada pembaa tentang suatu hal. Tujuan utama
karangan eksposisi adalah memberitahu, mengupas, menguraikan, dan menerangkan
tentang suatu hal.
3.2
Saran
Sebagai mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia yang akan menjadi seorang pendidik, maka harus memahami dan menguasai
tentang jenis-jenis paragraf. Agar saat kita mengajarkan jenis-jenis paragraf
pada peserta didik, kita dapat mengajarkannya dengan jelas dan peserta didik
dapat memahami tentang apa yang telah diajarkan. Sebagai calon pendidik, kita
juga harus bisa membedakan jenis-jenis paragraf agar tidak salah dalam
memberikan materi kepada peserta didik. Dengan demikian, kita harus
bersungguh-sungguh dalam mempelajarinya supaya tidak terjadi kesalahan pada
saat mengajarkannya kepada peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
diakses
pada 07 November 2013 pukul 19.35 WIB
http://aurigamaulana.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-paragraf-eksposisi.html
diakses pada 07 November 2013 pukul 19.37 WIB
http://aurigamaulana.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-paragraf-eksposisi.html
diakses pada 07 November 2013 pukul 19.37 WIB
http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Paragraf
diakses pada 07 November 2013 pukul 19.45 WIB
diakses pada 07 November 2013 pukul 19.45 WIB
diakses pada 07 November 2013 pukul 19.51 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar