TEKS
REKON
KEJUTAN ULANG TAHUN
Satu tahun yang lalu, kau dipertemukan dengan lima orang teman baru
di Kota Semarang ini. Fitri, Fitra. Zahra, Sari, dan Mukti, kami dipertemukan
di sebuah tempat persinggahan di kota perantauan ini. hari-hari kami lalui bersama
dengan penuh suka cita. Dari situlah akau mengenal kepribadian masing-masing
dari mereka. Kami berusaha saling melengkapi satu sama lain.
Minggu malam kemarin merupakan hari
ulang tahunku. Ya, untuk ulang tahunku kali ini aku tidak bisa merayakannya
bersama keluarga di rumah. Menyakitkan memang, maka dari itu di hari yang
seharusnya membahagiakan tersebut aku justru menjadi sosok yang murung.
Datambah lagi di hari yang sama, aku merasa sahabat-sahabatku berbada. Mereka
memasang wajah masam dan bertingkah laku seolah-olah mereka marah kepadaku.
Misalnya saja, pada saat aku ingin curhat mereka justru mengacuhkan aku. Sedih
sekali, dan akhirnya aku hanya bisa menagis sendirian di dalam kamar.
Perilaku dan sikap mereka semakin
lama semakain menyakitkan untuk aku. Malam harinya, setelah makan malam semua
keadaan tersebut seketika berubah. Saat aku sedang asyik mencuci piring bekas
makan, tiba-tiba dari belakang Fitra mengguyurku dengan satu ember air. Basah
kuyup. Tidak sampai di situ saja, dari belakang Fitri pun meyusul guyuran kedua
yaitu berupa tepung. Bisa dibayangkan bagaimana kotornya tubuhku saat itu. Aku
yang tidak rela jika hanya aku saja yang kotor. Maka segeralah aku menghampiri
satu persatu temanku, kemudian memeluknya hingga semuanya seperti aku, kotor
dan lengket dari rambut hingga ujung kaki karena dipenuhi dengan tepung yang
menyatu dengan air.
Dengan wajah yang tidak karuan dan
tubuh yang kotor tersebut kami menyempatkan waktu untuk berfoto-foto sambil
bercanda ria. Tidak berapa lama kemudian kami pun mulai merasa kedinginan. Dan
saat hendak membersihkan diri ternyata air dalam bak mandi semuanya kosong.
Dingin, tetapi kami tetap bisa tertawa seolah-olah hidup kami ini jauh dari
masalah. Sambil menunggu air cukup untuk membersihkan diri, kami memutuskan
untuk membersihkan kamar mandi dan tempat untuk mencuci baju. Mungkin karena
kami melakukan semua itu dengan senang hati dan bergotong-royong, pekerjaan
tersebut menjadi ringan dan menyenangkan.
Setelah semuanya selesai mendi, para
sahabatku berkumpul di kamarku. ternyata mereka masih mempunyai kejutan lagi
untuk aku. Mereka masuk ke kamarku membawakan puding dan sebuah kado yang
berisi boneka lucu dengan bulu lembut berwarna cokelat sambil menyayikan lagu
“Selamat Ulang Tahun”. Mereka juga memberi ucapan ulang tahun dan doa yang
terbaik untuk aku. Mulutku seakan tak sanggup mengucapkan kata walau sepatah
saja. Aku begitu terharu akan kebaikan para sahabatku. Walaupun pada saat itu
keuangan mereka semua sedang dalam masa krisis . tetapi mereka tetap rela
mengeluarkan uang untuk membelikan aku boneka sabagai kado ulang tahunku.
Dari mereka aku menemukan kembali
sahabat yang benar-banar sahabat. Aku juga menjadi bisa memahami arti sebuah
persahabatan. Persahabatan adalah kebersamaan, ketulusan, saling memahami, dan
melengkapi. Sahabat selalu ada untuk menguatkan kita dalam menghadapi kerasnya
kehidupan. Selamanya aku, Fitri, Fitra, Zahra, Sari, dan Mukti akan menjadi
sahabat sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar