Senin, 15 Desember 2014

CONTOH TEKS ANEKDOT



TEKS ANEKDOT
OTOK-OTOK DAN ITIK-ITIK

Orang yang memiliki sifat jahat , dengki, dan iri biasanya akan memiliki arus pemikiran yang pendek dan akan merugikan dirinya sendiri. Sedangkan orang yang baik dan sabar biasanya memiliki cara berfikir yang baik dan akan dapat melihat berbagai peluang dalam sebuah masalah atau kesulitan.
Itik-itik adalah seorang anak yang baik, ramah, suka menolong, dan sabar, dia tinggal di sebuah rumah sederhana yang terletak di penggiran desa bersama neneknya yang sudah tua. Sedangkakn Otok-otok adalah seorang anak yang memiliki sifat jahat, iri, dan dengki. Setiap sore mereka berdua memiliki tugas yang sama yaitu menggembala kambing-kambing mereka di sawah. Namun, Otok-otok selalu saja berusaha untuk mencelakakan Itik-itik beserta kambing-kambingnya.
Suatu sore,  ketika Itik–itik dan Otok-otok sedang mengembalakan kambing-kambing mereka, tiba-tiba dari belakang Otok-otok dengan sengaja melempari kambing-kambing milik Itik-itik dengan batu tajam dan berukuran besar. Hingga akhirnya tiga ekor kambing milik Itik-itik mati dengan mengenaskan. Melihat kejadian itu Itik-itik sama sekali tidak marah, walaupun di hadapannya jga terlihat jelas Si Otok-otok tertawa terbahak-bahak saat melihat kambing milik Itik-itik mati. Dengan akal kecerdasan dan keterampilan yang Itik-itik miliki dia pun mampu mengubah kulit kambing tersebut menjadi hiasan dinding yang sangat indah. Dan saat hiasan dinding dari kulit kambing tersebut dijual, Itik-itik mendapatkan keuntungan yang sangat banyak. Keesokan harinya Itik-itik menemui Otok-otok dan berkata, “Hai Otok-otok! Terima kasih ya, karena setelah kau membunuh kambing-kambingku dan aku menjualnya. Sekarang aku mendapat uang banyak.” Mendengar perkataan Itik-itik, Otok-otok pun merasa kesal dan tanpa berfikir panjang dia kemudian pulang ke rumah dan membunuh semua kambing-kambingnya. Selanjutnya dia memikul kambingnya yang sudah mati tersebut dan berjalan mengelilingi desa sambil menawarkan kambingnya yang sudah mati itu. “Kambing mati, kambing mati. Ayo Bapak-bapak, Ibu-ibu, ayo di beli kambing matiku!”
Semua warga desa yang melihat tingkah Si Otok-otok hanya bisa tertawa dan heran, mmereka mengira bahwa Otok-otok mengalami gangguan jiwa. Begitupun dengan Itik-itik dia hanya tertawa dan menggelangkan kepala melihat tingkah Otok-otok.
Dalam hati, Itik-itik merasa iba pada Otok-otok. Selain itu, dia juga bisa menarik pelajaran dari hal tersebut bahwa betapa meruginya orang-orang yanng tidak mau berfikir panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar